Rabu, 31 Oktober 2012

Introduksi Kinesiologi dan Biomekanika

Kinesiologi berasal dari dua kata, Kinesis dan Logos yang berarti ilmu yang mempelajari tentang gerak. Kinesiologi mencakup tiga aspek, yaitu  Anatomi Muskuloskeletal, Fisiologi Neuromuskular, dan Biomekanika.

Biomekanika adalah aplikasi dari prinsip-prinsip mekanika pada tubug makhluk hidup.
Mekanik adalah cabang ilmu fisika yang menganalisis aksi dan gaya pada partikel dan sistem mekanik.

Tujuan mempelajari Kinesiologi:
mengerti gaya dan aksi pada tubuh manusia dan untuk memanipulasi gaya ini pada proses treatment sehingga bisa meningkatkan performa manusia dan mencegah cedera yang lebih jauh.,

Gaya yang mempengaruhi gerakan (seperti gravitasi, muscle tension, external restriction, dan friction) jarang terasa.

Kinematik adalah ilmu yang mempelajari gerak tubuh di dalam ruang
Osteokinematik berfokus pada gerakan tulang
Arthrokinematik berbicara tentang pergerakan yang terjadi antar permukaan sendi.

Klasifikasi bidang dari posisi dan gerakan
Sagital: garis yang membagi tubuh kiri dan kanan
Frontal: garis yang membagi tubuh depan dan belakang
Horizontal: garis yang membagi tubuh atas dan bawah

Gerakan pada bidang:
Sagital: fleksi dan ekstensi
Frontal: Abduksi dan adduksi
Horizontal: internal/eksternal rotasi dab pronasi/supinasi
Special case: radial/ulnar deviasi dan dorsi/plantar flesi

Goniometri --> Gonio: sudut ; metron: ukuran

OSTEOKINEMATIK
-gerakan tulang yang mencolok/besar. contoh: Flexi, extensi, etc
-aturan osteokinematik digunakan untuk menamai gerakan yang terjadi di sekitar pusat rotasi yang disebut joint axis.

ARTHROKINEMATIK
-
gerakan tulang dengan luas yang kecil pada permukaan sendi, contoh: roll, glide/slide, spin.
-aturan umum untuk gerakan spesifik pada permukaan sendi. gerakan pada permukaan sendi yang normal digunakan untuk memastikan integritas sendi dalam jangka panjang.

Rules of concavity and convexity movement:
1. Concave yang fix dan Convex yang bergerak
-permukaan convex roll dan glide ke arah yang berlawanan
-jika permukaan convex melakukan roll namun tidak melakukan glide dalam waktu yang bersamaan makan akan terjadi dislokasi/subluksasi

2. Convex yang fix dan Concave yanng bergerak
-permukaan concave roll dan glide ke arah yabg sama
-jika permukaan concave melakukan roll namun tidak melakukan glide dalam waktu yang bersamaan maka akan terjadi impingement

Normal-End Feel
-ketika sendi normal digerakan ecara pasif menuju akhir dari range of motion, tahanan untuk gerakan yang lebih jauh akan dirasakan oleh sang penguji.
-tahanan ini disebut physiological end-feel


Rabu, 10 Oktober 2012

Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Definisi pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu - bisa diukur dengan ukuran berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan tulang. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. 

Pertumbuhan :
-perubahan fisik
-peningkatan jumlah sel
-ukuran
-kuantitatif
-tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
-pola bervariasi

Perkembangan :
-kualitatif
-maturation
-sistematis, progresif dan berkesinambungan

Ciri-ciri tumbuh kembang
-perubahan dalam aspek fisik dan psikis
-perubahan dalam proporsi
-Hilangnya tanda-tanda yang lama
-Munculnya tanda-tanda baru

Prinsip-prinsip pertumbuhan perkembangan
-proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
-pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
-variasi waktu muncul, lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh kembang
-mempunyai ciri khas
-Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
-Cephalocaudal: dari kepala ke ekor
-Proximodistal: dari pusat tubuh ke tepi tubuh
-perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
-perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
-perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

1. Faktor genetik
-faktor keturunan -- masa konsepsi
-bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
-menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
-Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.


2. Faktor eksternal / lingkungan
-mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
-faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Faktor eksternal meliputi

a. keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku

b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga/kelompok; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.

c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran membuat individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari. Tahapan proses pembelajaran:
-mengenali kebutuhan
-penguasaan ketrampilan
-menjalankan tugas
-integrasi ke dalam seluruh fungsi
-mengembangkan penampilan perilaku yang efektif

d. Kesehatan
-Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
-Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
-Nutrisi adekuat ---- perkembangan optimal
-Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
-Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu

e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi

Ilmu Perkembangan Gerak

Gerak fungsional 

1. ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK

Gerak fungsional adalah kapasitas atau kemampuan gerak/motorik dari organ – organ tubuh manusia. Secara umum aspek perkembangan motorik pada manusia meliputi urutan perkembangan motorik dan sasaran perkembangan motorik.

Gerak fungsional adalah kapasitas atau kemampuan gerak/motorik dari organ – organ tubuh manusia

URUTAN PERKEMBANGAN MOTORIK
Umumnya urutan perkembangan motorik akan diawali dengan terjadinya suatu proses perkembangan secara anatomis, fisiologis, dan motoris.

PERKEMBANGAN ANATOMIS

Perkembangan anatomis sering ditunjukkan oleh adanya sebuah perubahan kuantitas pada struktur tulang-belulang, proporsi tinggi kepala dan badan secara keseluruhan. Secara anatomis, perkembangan akan terjadi pada struktur tubuh individu yang berubah secara proporsional seiring dengan bertambahnya usia seseorang

PERKEMBANGAN FISIOLOGIS
Sebagai proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan organ-organ tubuh, maka perkembangan secara fisiologis akan ditandai dengan adanya perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari sistem kerja tubuh seperti kontraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan, produksi kelenjar, dan pencernaan.

PERKEMBANGAN PERILAKU GERAK
Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Kontrol gerak.
2. Pembelajaran gerak
3. Perkembangan gerak

Kontrol gerak adalah kajian faktor-faktor neurologis (syaraf) yang mempengaruhi gerakan manusia. Neurophysiological mengacu pada fungsi tubuh secara spesifik dalam kaitannya dengan sistem syaraf. Sistem syaraf ini sangat penting dalam memproduksi gerakan pada manusia karena sel-sel syaraf (neuron) menstimulasi serat-serat otot untuk memproduksi gerakan yang diinginkan.

Pembelajaran gerak adalah mengkaji mengenai proses yang tercakup dalam mendapatkan dan menyempurnakan keterampilan gerak. Karena keterampilan gerak didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang tergantung pada latihan dan pengalaman gerak, maka para spesialis pembelajaran gerak tertarik terutama pada pengaruh-pengaruh dari berbagai tipe situasi latihan, pengalaman, atau pembelajaran terhadap gerak manusia.

Perkembangan gerak adalah suatu bidang studi akademis yang bersumber dari berbagai perilaku gerak. Perkembangan gerak sebagai perubahan perilaku gerak mencerminkan interaksi antara organisme yang telah matang dengan lingkungannya.

Perilaku gerak memerlukan adanya koordinasi fungsional antara persyarafan dan otot serta fungsi kognitif, afektif, dan konatif. Dua macam perilaku gerak utama yang bersifat umum harus dikuasai oleh setiap manusia, yaitu: (a) berjalan dan memegang benda merupakan jenis keterampilan gerak dasar serta (b) bermain dan bekerja merupakan keterampilan gerak penunjang.

SASARAN PERKEMBANGAN GERAK
Sasaran yang ingin dicapai dari proses perkembangan motorik pada manusia meliputi dua unsur, yaitu: Pengayaan gerak dan Kesadaran gerak

1. Pengayaan gerak
Terdapat dua jenis gerak yang umum diperlukan manusia, yaitu: Gerak Kasar dan Gerak Halus

a. Gerak Kasar 
Gerak kasar adalah suatu kemampuan yang ditampilkan individu dalam beraktivitas, dominan dengan menggunakan otot-otot besarnya. Keterampilan menggunakan otot-otot besar ini bagi anak tergolong pada keterampilan gerak dasar. Keterampilan gerak dasar dibagi menjadi tiga katagori, yaitu: lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

Keterampilan lokomotor artinya suatu kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti, lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya yang termasuk lokomotor adalah berjalan, berlari, melompat, meluncur dll.

Keterampilan nonlokomotor adalah suatu kemampuan individu beraktivitas tanpa harus memindahkan posisi tubuh dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan kata lain aktivitas tersebut dilakukan ditempat, tanpa ada ruang gerak yang memadai. Kemampuan nonlokomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, melingkar, dll

Keterampilan manipulatif adalah kemampuan individu melakukan aktivitas dengan merekayasa objek. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari: gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerakan menerima (menangkap) objek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet atau bola yang lain, dan gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola, dll.

b. Gerak Halus
Gerak halus adalah kemampuan individu beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil). Banyak aktivitas manusia yang hanya menggunakan otot-otot halus, seperti: menulis, mengancingkan pakaian, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dll.
 
2. Kesadaran gerak
Kesadaran gerak adalah kemampuan individu dalam mengendalikan aktivitas otot-otot dan syaraf yang ada pada tubuhnya. Kesadaran gerak meliputi:
  1. Panca Indera merupakan alat yang digunakan untuk mengenali lingkungan di sekeliling kita sehingga dengan indera tersebut setiap manusia dapat berinteraksi secara baik.
  2. Keseimbangan adalah suatu keadaan seimbang antara tenaga dalam menjaga pusat berat badan.
  3. Ruang adalah kemampuan memahami ruang eksternal sekitar kita dan memfungsikan gerak melalui ruang tersebut seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, dan sebagainya.
  4. Tubuh artinya kemampuan untuk mengetahui dan memahami nama dan fungsi macam-macam bagian tubuh yang melekat pada diri kita seperti kaki, tangan, mata, telinga, dan sebagainya.
  5. Waktu artinya kemampuan menduga waktu kedatangan didasarkan pada ciri-ciri kecepatan jalannya bola, berat, dan jarak bola. Dengan kata lain kemampuan individu mengantisipasi sesuatu benda yang datang kepadanya.
  6. Arah artinya kemampuan memahami dan menerapkan konsep arah seperti atas, bawah, depan, belakang, dan sebagainya